RIWAYAT KOTA LAMA SEMARANG

Rp 150.000

Penulis:Tim Departemen Sejarah Undip (Dewi Yuliati, Endang Susilowati, Titiek Suliyati)
Tebal:xxi + 576 halaman
Dimensi:15 x 23 cm
Berat:679 gram
ISBN:978-602-61966-4-4

 

Deskripsi

Riwayat Kota Lama Semarang dan Keunggulannya sebagai Warisan Dunia

KOTA Lama bukan sekadar kompleks yang dipenuhi gedung-gedung tua peninggalan era kolonial. Ia juga bukan sebatas kawasan yang punya daya pikat visual-arsitektural. Lebih dari itu, Kota Lama adalah enklave yang menjadi penanda kejayaan kota dagang Semarang. Ia pusat kekuasaan, sekaligus jantung perekonomian kolonial di pesisir utara Jawa pada masa silam.

Kota Lama memiliki riwayat yang sangat panjang. Kali pertama dibentuk pada akhir abad ke-17, wujudnya mula-mula hanya berupa benteng pagger yang sangat sederhana. Dalam perkembangannya, ia  bertransformasi menjadi benteng De`Vijfhoek dan Europeesche buurt yang kosmopolit. Di sini pernah berdiri kantor Gubernur Pantai Utara-Timur Jawa yang wilayahnya terbentang dari Brebes hingga Surabaya dan Pulau Madura. Di sini pernah pula bercokol kantor-kantor perusahaan raksasa berskala internasional yang menguasai perdagangan di tanah Hindia. Selain perdagangan ekspor-impor, kawasan ini pun membentuk diri menjadi pusat industri manufaktur dan jasa.

Namun amat disayangkan, selama ini belum ada riset yang secara komprehensif membahas sejarah Kota Lama Semarang. Tulisan yang ada rata-rata bersifat parsial atau dibuat sekadar sebagai pelengkap kajian bidang lain, seperti arsitektur, planologi, atau pariwisata. Tulisan-tulisan itu pun cenderung disusun sonder menggunakan metode sejarah yang baik dan benar. Akibatnya, sejarah Kota Lama yang ada saat ini masih diwarnai oleh berbagai bias dan anakronisme.

Di tengah kondisi tersebut, buku Riwayat Kota Lama Semarang dan Keunggulannya sebagai Warisan Dunia ini hadir. Disusun oleh tim Departemen Sejarah Universitas Diponegoro, buku ini menyajikan sejarah Kota Lama Semarang secara lebih komprehensif, mulai dari latar belakang, faktor pendukung, proses pembentukan, perkembangan dari era VOC hingga awal kemerdekaan, serta peran pentingnya pada masa silam. Satu hal lagi, buku ini dilengkapi riwayat dan foto kuno-kini 200-an bangunan di Kota Lama dan sekitarnya.

Riwayat Kota Lama disusun menggunakan sumber-sumber kredibel, seperti dokumen resmi, peta, catatan perjalanan, foto-foto, surat kabar sezaman, karya ilmiah, dan buku-buku pendukung. Menggunakan kritik dan interpretasi, sumber-sumber itu diolah hingga menghasilkan karya historiografi yang bisa dipetanggungjawabkan secara akademik. Buku ini terbit pada momentum yang tepat, yakni ketika Kota Lama tengah berbenah sekaligus berproses menjadi situs warisan budaya dunia.

Namun meski karya ilmiah, buku setebal 600 halaman ini disajikan menggunakan bahasa populer dan sederhana. Dengan demikian, ia bisa dibaca oleh siapapun yang ingin memahami dan mendalami sejarah Kota Lama yang seluruhnya beririsan dengan sejarah Kota Semarang.